Rabu, 18 November 2009

ILMU KALAM

MACAM-MACAM ILMU KALAM



1. Aliran Syiah

Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini Ali bin Abi Talib dan keturunannya sebagai pemimpin Islam setelah Nabi Muhammad saw. wafat. Para penulis sejarah Islam berbeda pendapat mengenai awal mula golongan Syiah. Sebagian menganggap Syiah lahir setelah Nabi Muhammad saw. wafat, yaitu pada saat perebutan kekuasaan antara kaum Muhajirin dan Ansar.

Pendapat yang populer tentang lahirnya golongan Syiah adalah setelah gagalnya perundingan antara Ali bin Abi Talib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan di Siffin. Perundingan ini diakhiri dengan tahkim atau arbitrasi. Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali memberontak terhadap kepemimpinannya dan keluar dari pasukan Ali.

Sekte-sekte aliran Syiah, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Sekte Kaisaniyah

Kaisaniyah adalah sekte Syiah yang mempercayai Muhammad bin Hanifah sebagai pemimpin setelah Husein bin Ali wafat. Nama Kaisaniyah diambil dari nama seorang bekas budak Ali yang bernama Kaisan. Karya Muhammad bin Hanafiah yang terkenal adalah hikayat melayu dengan nama Hikayat Muhammad Hanafiah di Malaka sejak abad ke-15 M.

b. Sekte Zaidiyah

Sekte ini mempercayai kepemimpinannya Zaid bin Ali bin Husein Zainal Abidin sebagai pemimpin setelah Husein bin Ali wafat. Dalam Syiah Zaidiyah, seseorang dapat diangkat sebagai imam apabila memenuhui lima kriteria.
Kelima kriteria itu adalah:
1.Keturunan Fatimah binti Muhammad saw.
2.Berpengetahuan luas tentang agama
3.Hidupnya hanya untuk beribadah
4.Berjihad di jalan Allah dengan mengangkat senjata
5.Berani.
Sekte ini mengakui kekhalifahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

c. Sekte Imamiyah

Imamiyah adalah golongan yang meyakini bahwa Nabi Muhammad saw. telah menunjuk Ali bin Abi Talib menjadi pemimpin atau imam sebagai pengganti beliau dengan petunjuk yang jelas dan tegas. Sekte ini tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar, dan Usman. Sekte Imamiyah pecah menjadi beberapa golongan. Golongan terbesar adalah golongan Isna Asy’ariyah atau Syiah Dua Belas. Golongaqn kedua terbesar adalah golongan Ismailliyah.





2. Aliran Khawarij

Khawarij berarti orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Talib. Golongan ini menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang keluar dari rumah dan semata-mata untuk berjuang di jalan Allah. Khawarij pertama muncul karena persoalan politik, tetapi dalam perkembangannya golongan ini banyak berbicara masalah teologis. Alasan mendasar yang membuat golongan ini keluar dari barisan Ali adalah ketidaksetujuan mereka terhadap arbitrasi atau tahkim yang dijalankan Ali dalam menyelesaikan masalah dengan Mu’awiyah.

Sekte-sekte aliran Khawarij, diantaranya adalah sebagai berikut.

a.Sekte al-Muhakkimah
b.Sekte al-Azariqah
c.Sekte an-Najdat
d.Sekte al-Ajaridah
e.Sekte asy-Syufriyah
f.Sekte al-Ibadiyah

3. Aliran Murji’ah

Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda persoalan konflik antara Ali bin Abi Talib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan kaum Khawarij pada hari perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir di antara ketiga kelompok yang bertikai itu.

Dalam perkembangannya, aliran ini teernyata tidak dapat melepaskan diri dari persoalan tweologis yang muncul pada waktu itu. Ketika itu terjadi perdebatan mengenai hokum orang yanr berdosa besar. Kaum Murji’ah bahwa orang yang berdosa besar tidak dapat dikatakan kafir selama ia tetap mengakui Allah sebagai Tuhannya dan Nabi Muhammad saw. sebagai rasul. Pendapat ini merupakan lawan dari kaum Khawarij yang menyatakan bahwa orang Islam yang berdosa besar hukumnya kafir.

Aliran ini terpecah menjadi dua kelompok yaitu:

a. Kelompok Moderat

Tokoh-tokoh kelompok moderat adalah:
1. Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Talib
2. Abu Hanifah
3. Abu Yusuf

b. Kelompok Ekstrem

Kelompok ekstrem terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

1.Kelompok al-Jahamiyah
2.Kelompok as-Sahiliyah
3.Kelompok al-Yunusiyah
4.Kelompok al Ubaidiyah
5.Kelompok al-Gailaniyah
6.Kelompok as-Saubariyah
7.Kelompok al-Marisiyah
8.Kelompok al-Karamiyah

4. Aliran Qadariyah

Nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Allah.

Pendiri aliran Qadariyah adalah Ma’bad al-Juhani dan Gailan ad-Dimasyqi. Aliran ini mempunyai pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik ataupun jahat. Menurut aliran ini manusia mempunyai kemerdekaan atas tingkah lakunya dan ia berbuat baik ataupun jahat atas kehendaknya sendiri. Dengan demikian, menurut aliran ini manusia diciptakan Allah mempunyai kebebasan untuk mengatur jalan hidupnya tanpa campur tangan Allah. Oleh karena itu, jikaq manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di neraka, semua itu adalah pilihan mereka sendiri.

5. Aliran Jabariyah

Nama Jabariyah berasal dari kata Jabara yang mengandung arti memaksa. Menurut al-Syahrastani, Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyadarkan perbuatan tersebut kepada Allah.

Aliran ini mengajarkan paham bahwa manusia dalam melakukan perbuatannya berada dalam keadaan terpaksa. Manusia dianggap tidak mempunyai kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan kehendak dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Semua terikat pada kehendak mutlak Allah.

Orang yang pertama kali mengemukakan paham Jabariyah di kalangan umat Islam adalah al-Ja’ad Ibnu Dirham. Kemudian disebarluaskan oleh para pengikutnya, seperti Jahm bin Safwan. Manusia menurut aliran Jabariyah adalah sangat lemah, tiadak berdaya, serta terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari aturan, skenario, dan kehendak Allah. Segala akibat baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Misalnya, Tuhan menyiksa orang yang berbuat dosa, tetapi perbuatan dosa, tetapi perbuatan dosa yang dilakukan orang itu terjadi atas kehendak-Nya.

6. Aliran Muktazillah

Aliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antara aliran Khawarij dan aliran Murji’ah mengenai persoalan orang mukmin yang berdosa besar. Wasil mengatakan bahwa orang mukmin yang berdosa besar menempati posisi antara mukmin dan kafir. Tegasnya, orang itu bukan mukmin dan bukan kafir.

Aliran ini tidak mendapat simpati umat Islam karena ajaran Muktazillah sulit dipahami oleh beberapa kelompok masyarakat. Hal itu disebabkan ajarannya bersifat rasional dan filosofis. Alasan lain adalah aliran Muktazillah tidak berpegang teguh pada snah Rasululloh saw. dan para sahabat. Aliran ini memperoleh dukungan pada masa pemerintahan Khalifah al-Makmun, penguasa Bani Abbasiyah.

Aliran Muktazillah mempunyai lima doktrin yang dikenal dengan al-usul al-khamsah yaitu:

a.At-Tauhid (Tauhid)
b.Al-‘Adl
c.Al-Wa’d wa al-Wa’id (Janji dan Ancaman)
d.Al-Manzilah bain al-Manzilatain (Posisi di Antara Dua Posisi)
e.Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Perintah Mengerjakan Kebajikan dan Melarang Kemungkaran).

7. Aliran Asy'ariyah

aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham Muktazilah yang di anggap menyeleweng dan menyesatkan umat islam. di namakan aliran asy'syariah karena di nisabkan kepada pendirinya,yaitu Abu Hasan al-asy'ari.

Tujuh pokok ajaran aliran Asy'syariah:
  • Tentang sifat Allah, seperti al-'ilm,al-qudrah,al-hayah,as-sama' dan al-bashar
  • Tentang kedudukan Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah firman Allah yang bersifat qadim (tidak baru)
  • Tentang melihat Allah di Akhirat
  • Tentang perbuatan manusia
  • Tentang Antropomorfisme
  • Tentang dosa besar
  • Tentang keadilan Allah
Ketujuh pemikiran al-Asy'ari dapat di terima oleh kebanyakan umat islam karena sederhana dan tidak filosofis.


8. Aliran Maturidiyah

Aliran Maturidiyah didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Abu Mansur. al-Maturidy mendasarkan pikiran-pikirannya dalam soal-soal kepercayaan kepada pikiran-pikiran Imam Abu Hanifah yang tercantum dalam kitabnya Al-Fiqh Al-Akbar dan Al-Fiqh Al-Absath.

Maturidiyah mengemukakan tiga dalil yaitu:
  • Dalil perlawanan Arad
  • Dalil terbatas dan tidak terbatas
  • Dalil Kausalitas

9. Teologi Transformatif

Teologi Transformatif adalah sejumlah pandangan keyakinan keagamaan yang mempengaruhi perilaku kehidupan umat islam dalam keseluruhan aspeknya. pemikiran Teologi transformatif berorientasi pada rasionalitas dan kemaslahatan. teologi transformatif mendasarkan pandangannya pada asumsi bahwa pemikiran terhadap ajaran islam harus di aktualisasikan ke dalam kehidupan nyata.


10. Teologi Pembebasan

Munculnya konsep teologi pembebasan (theologi of liberation) dari gutieres dalam agama kristen dengan berbagai corak dan ragamnya adalah sebagai reaksi terhadap konsep teologi sebelumnya yang di nilai kurang menyentuh tema-tema persoalan riil masyarakat yang semakin kapitalis dan korup.